Pentingnya Mengedukasi Anak Cuci Tangan Sejak Dini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bertepatan dengan Hari Cuci Tangan Sedunia yang diperingati setiap 15 Oktober, Lifebuoy meluncurkan inisiatif C untuk Cuci Tangan. Inisiatif ini diluncurkan untuk mengedukasi pentingnya cuci tangan pada anak sejak dini.
Kegiatan dilakukan melalui berbagai kegiatan yang meliputi konser virtual penggalangan dana yang bekerja sama dengan Kitabisa.com untuk menyediakan fasilitas cuci tangan memadai bagi yang membutuhkan, serta acara cuci tangan virtual. (Baca juga: Rajin Cuci Tangan Bantu Cegah Terinfeksi Norovirus )
"Lifebuoy meluncurkan inisiatif C untuk Cuci Tangan. Inisiatif bersama mitra global ini hadir dalam bentuk jingle lagu dan uang 30 juta Euro. Lifebuoy juga galang konser virtual bersama Kitabisa.com guna memenuhi fasilitas cuci tangan," kata Head of Skin Cleansing and Baby Unilever Indonesia, Maulani Affandi saat jumpa pers, Kamis (15/10).
Mengusung tajuk Tangan Bersih Untuk Indonesia, acara ini akan menjadi acara cuci tangan virtual pertama dan terbesar di Indonesia. Hadirnya acara ini pun diharapkan dapat meningkatkan kebiasaan mencuci tangan terlebih di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini.
"Data hanya dua dari tiga orang Indonesia cuci tangan gunakan air tanpa sabun. Sekarang masuk masa pandemi, edukasi anak-anak dan keluarga untuk cuci tangan dengan baik dan benar menggunakan sabun lebih penting. Ini karena menjadi langkah awal putus rantai pandemi," ungkap Maulani Affandi.
Sementara, Ketua PDUI Komisariat Jakarta Selatan, Dr. Efmansyah Iken Lubis, MM menjelaskan bahwa pentingnya edukasi anak cuci tangan sejak dini. Hal ini bertujuan untuk menerapkan kebiasaan hidup bersih kepada anak-anak hingga dewasa.
Apalagi jika mengingat, tangan merupakan salah satu anggota tubuh yang kotor. Tanpa disadari, tangan juga bisa menjadi sumber bakteri dan virus masuk ke tumbuh karena aktivitas sehari-hari, seperti bermain hingga meyentuh benda yang terpapar bakteri dan virus. (Baca juga: BTS Menangkan Top Social Artist BBMA 2020 )
"Agar anak-anak di kemudian hari terbiasa hidup bersih. Penting anak-anak usia dini dapat pendidikan cuci tangan dengan baik dan benar agar terbiasa," jelas Dr. Iken.
Kegiatan dilakukan melalui berbagai kegiatan yang meliputi konser virtual penggalangan dana yang bekerja sama dengan Kitabisa.com untuk menyediakan fasilitas cuci tangan memadai bagi yang membutuhkan, serta acara cuci tangan virtual. (Baca juga: Rajin Cuci Tangan Bantu Cegah Terinfeksi Norovirus )
"Lifebuoy meluncurkan inisiatif C untuk Cuci Tangan. Inisiatif bersama mitra global ini hadir dalam bentuk jingle lagu dan uang 30 juta Euro. Lifebuoy juga galang konser virtual bersama Kitabisa.com guna memenuhi fasilitas cuci tangan," kata Head of Skin Cleansing and Baby Unilever Indonesia, Maulani Affandi saat jumpa pers, Kamis (15/10).
Mengusung tajuk Tangan Bersih Untuk Indonesia, acara ini akan menjadi acara cuci tangan virtual pertama dan terbesar di Indonesia. Hadirnya acara ini pun diharapkan dapat meningkatkan kebiasaan mencuci tangan terlebih di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini.
"Data hanya dua dari tiga orang Indonesia cuci tangan gunakan air tanpa sabun. Sekarang masuk masa pandemi, edukasi anak-anak dan keluarga untuk cuci tangan dengan baik dan benar menggunakan sabun lebih penting. Ini karena menjadi langkah awal putus rantai pandemi," ungkap Maulani Affandi.
Sementara, Ketua PDUI Komisariat Jakarta Selatan, Dr. Efmansyah Iken Lubis, MM menjelaskan bahwa pentingnya edukasi anak cuci tangan sejak dini. Hal ini bertujuan untuk menerapkan kebiasaan hidup bersih kepada anak-anak hingga dewasa.
Apalagi jika mengingat, tangan merupakan salah satu anggota tubuh yang kotor. Tanpa disadari, tangan juga bisa menjadi sumber bakteri dan virus masuk ke tumbuh karena aktivitas sehari-hari, seperti bermain hingga meyentuh benda yang terpapar bakteri dan virus. (Baca juga: BTS Menangkan Top Social Artist BBMA 2020 )
"Agar anak-anak di kemudian hari terbiasa hidup bersih. Penting anak-anak usia dini dapat pendidikan cuci tangan dengan baik dan benar agar terbiasa," jelas Dr. Iken.
(tdy)